Seorang alumnus (مفرد مذكر) adalah lulusan sebuah sekolah, perguruan tinggi, universitas atau Pesantren. Seorang alumnus bisa pula merupakan mantan anggota, karyawan, kontributor atau tahanan. Bentuk jamaknya adalah alumni (جمع مذكر). Selain itu, seorang alumna (مفرد مؤنث) adalah lulusan wanita  atau mantan siswi sebuah sekolah, perguruan tinggi, universitas atau pesantren. Bentuk jamaknya adalah alumnae (جمع مؤنث).

Jika didalam sebuah kelompok lulusan terdiri dari sekumpulan pria saja tanpa mengikutsertakan wanita didalamnya, maka untuk mengistilahkan lulusan pada mereka adalah dengan menggunakan bentuk jamak alumni (جمع مذكر). Dan jika suatu organisasi lulusan sebuah institusi terdiri dari wanita saja tanpa mengajak satupun pria untuk menjadi anggotanya, maka untuk mengistilahkan lulusan pada mereka adalah dengan menggunakan bentuk jamak alumnae (جمع مؤنث). Sedangkan bila wadah lulusan tersebut bersifat heterogen yang terdiri dari pria  dan wanita -walaupun hanya ada satu pria saja didalamnya-, maka kata jamak yang digunakan adalah alumni (جمع مذكر).

Seperti yang dikutip dari Wikipedia, bahwa kata alumnus adalah kata benda dari bahasa latin yang berarti “anak susuan” atau “murid’. sedangkan kata kerjanya adalah alere yang berarti “menyusui”

Pada praktiknya, kata benda alumnus (مفرد مذكر) atau alumna (مفرد مؤنث) digunakan untuk mengistilahkan seorang lulusan dari suatu institusi pendidikan (sekolah, perguruan tinggi, universitas atau pesantren). Istilah ini kadang dipendekkan menjadi “alum” yang berarti “seorang alumnus atau alumna”.

Kata alumni yang merupakan bentuk jamak untuk laki-laki sering salah digunakan sebagai bentuk tuggal untuk kedua jenis kelamin. Misalnya, Zaid atau Hindun berkata “saya adalah alumni pesantren”. Padahal seharusnya ungkapan yang tepat untuk Zaid adalah “saya adalah  alumnus pesantren”. Sedangkan untuk Hindun “saya adalah alumna pesantren”.

Pemakaian ini salah baik dalam konteks formal maupun historis. Kemungkinan terjadinya salah pemakaian ini adalah karena ketidaktahuan tentang bahasa Latin ditambah dengan kenyataan bahwa banyaknya dokumen cetak berupa undangan, poster atau banner untuk kepentingan reuni yang menggunakan bentuk jamak dari kata ini.

Terlepas dari itu semua, Yayasan Assalafiyah Sidamulya sebagai wadah pendidikan islam telah aktif berperan membidani lulusan-lulusan yang tidak sedikit jumlahnya. Semenjak sang pendiri (KH. Haromain) memulai khidmahnya mengajar dan  mendidik para santri, sampai pada generasi penerus yang mewarisi tanggung jawab beliau, jumlah alumni Yayasan Assalafiyah Sidamulya terus melonjak naik. Santri-alumni Yayasan Assalafiyah Sidamulya berasal dari berbagai daerah. Mulai dari Subang, Karawang, Purwakarta, Bekasi, Jakarta, Tangerang, Banten, Indramayu, Cirebon, Brebes, Tegal Pekalongan, Lampung bahkan Riau.

Sebagai catatan bahwa KH. Haromain memulai aktivitas mengajar dan mendidik santri pada tahun 1976 M setelah beliau kembali dari pesantren Al-Ittihad Jung Pasir Demak asuhan KH. Fauzi Noer bin KH. Mansur. Kemudian pada tahun 2002 M beliau membentuk pendidikan formal tingkat menengah pertama (SMP). Dan pada tahun 2005 M membentuk pendidikan formal tingkat menengah atas (SMA). Selanjutnya pada tahun 2011 M Yayasan Assalafiyah Sidamulya bekerjasama dengan Sekolah Tinggi Shalahudin Al-Ayyubi  (STAISA) Jakarta untuk membuka perkuliahan kelas jauh yang bertempat di lokasi pesantren. Selengkapnya dapat dilihat pada artikel “Sejarah Pondok Pesantren Assalafiyah“.

Dengan demikian, dapat kita simpulkan bahwa alumni assalafiyah dapat dibagi menjadi 4 kategori.

    1. Lulusan Pesantren
    2. Lulusan SMP Plus Assalafiyah Sidamulya
    3. Lulusan SMA Plus Assalafiyah Sidamulya
    4. Lulusan STAISA

Pendataan alumni dengan mengacu  pada empat  kategori ini merupakan salah satu rencana dari program pemberdayaan website Assalafiyah Sidamulya. Dan dengan segala keterbatasan dan kemampuan penulis, untuk saat ini data alumni yang telah kami  input baru sampai pada tahun 2002 saja. Selanjutnya, kami masih terus berusaha untuk menambah dan memperbaiki data alumni yang kami input pada  laman assalafiyahsidamulya.sch.id/data-alumni.

Data pada laman tersebut masih jauh dari kata sempurna. Banyak kekurangan dan juga kesalahan  khususnya pada penulisan alamat. Kesalahan  ini terjadi karena beberapa faktor. Diantaranya:

    1. Terjadi pemekaran wilayah
    2. Pindah domisili
    3. kekeliruan penulis

oleh karena itu, kami selaku admin website assalafiyahsidamulya.sch.id memohon perkenan dari para alumni semua untuk bersedia meluangkan waktu mengisi formulir perubahan data alumni agar  dapat kami perbaiki dan kami sempurnakan. Kritik dan  saran tentu  sangat kami butuhkan. Sumber data dan tutorial juga sangat kami nantikan.

lihat juga

untuk melihat data alumni klik disini untuk merubah data alumni klik disini