Pondok Pesantren Assalafiyah mengadakan rutinan tahunan disetiap bulan ke Sembilan tahun hijriyah atau bulan ramadhan, yaitu dikenal dengan istilah pengajian kilatan, dinamakan pengajian kilatan karena pelaknsanaanya memang cepat dan telah ditarget dalam waktu yang telah ditentukan oleh para qori (ustadz yang membacakan kitab)

Selama bulan ramadhan Pondok Pesantren Assalafiyah membuka berbagai kajian dari fan ilmu Tasawuf, Akhlaq, Hadits, Fiqih hingga Tauhid. Kajian Fan Ilmu Tasawuf biasanya diisi dengan kitab Alhikam(karya Syaikh Ibnu Athaillah) dan Fan Hadits kali ini membuka kitab Syarah Hadits Jibril (karya Habib Zen Bin Ibrahim Bin Sumaith).

Bulan Ramadhan bagi Pondok Pesantren Assalafiyah tersendiri disemarakkan dengan mengkaji kitab disamping pengajian setoran Alqur’an seperti biasa dan tambahan Ndarus Alqur’an juga selama bulan Ramadan.

Pelaksanaan pengajian kilat Balagh Ramadan ini biasanya diakhiri tanggal 15-16 Ramadan dengan sambutan dari Pengasuh dan peringatan Nuzulul Qur’an, sebelum akhirnya para santri bisa pulang ke daerahnya masing masing.

Namun tak semuanya Santri diperbolehkan pulang, beberapa Santri Putra maupun putri harus ada yang di pondok karena untuk melaksanakan pengajian Qur’an Idaroh dengan pembacaan Imam Syu’Bah dan Imam Hafsin sebelum pulang. khusus untuk peserta Khotmil Qur’an dengan rentang waktu mengkhatamkan qur’an  biasanya 5 sampai 6 hari setelah santri yang lain kembali kedaerahnya masing masing.

Bulan Ramadan bagi Ponpes Assalafiyah ini menjadikan bulan Ramadan betul-betul menjadi bulan pendidikan, Syahrut Tarbiyyah. Kilatan dipesantren memiliki makna yang mendalam bagi siapapun yang pernah mengikutinya. Lapar dan dahaga selama berpuasa seolah tak lagi terasa. Disamping mendapat tambahan ilmu yang dikaji secara utuh, lafadz demi lafadz, halaman demi halaman hingga khatam, hingga pemahaman yang santri dapatkan pun bukan hanya tematis, namun juga menyeluruh dengan keberkahan yang didapatkan.

Beginilah keunggulannya. Ngaji pasaran selama bulan ramadhan dipondok itu sesuai dengan motto “sebulan mengaji seumur hidup menginspirasi”.