Bulan Ramadhan yang suci ini yang mana menjadi mahkota segala bulan, juga merupakan bulan untuk meraih kebaikan bagi orang orang yang beriman dan bertakwa, karena bulan ramadan adalah bulan yang penuh dengan kebaikan dan kemurahan

Maka dari itu, mari kita perbanyak meminta kemurahan dan rahmat dari Allah swt. Yang maha pemurah . bulan Ramadhan adalah bulan yang sangat mulia, bulan yang harus kita jaga dari Hal hal yang mengotorinya dan kita gunakan untuk meraih pengampunan dari Allah swt yang maha pemurah.

Rasulullah bersabda:

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Dari Abu Hurairah r.a., Nabi s.a.w. bersabda: “Barang siapa yang melaksanakan puasa Ramadhan dengan keimanan dan keikhlasan, maka diampuni dosanya yang telah berlalu”. (Hadis Shahih, riwayat al-Bukhari: 37 dan Muslim: 1266).

maka sampai kapankah kita masih terbelenggu oleh dunia yang hina ini. Mata kita sering kali melihat perkara yang haram, lisan kita masih sering berbicara menyebabkan dosa. Jika kita tidak memuliakan bulan suci ini dan selalu berbuat dosa dan kedzhaliman, maka semua itu akan dicatat dan bulan Ramadhan akan menjadi saksi atas apa yang kita ucapkan dan apa yang kita lihat. Sesungguhnya akan diserukan kepada kita pada hari kiamat”siFulan celaka”atau “ sifulan belum beruntung”

Puasa juga mempunyai adab yang harus kita perhatikan, diantaranya adalah:

 

  • Menjaga hati dari prasangka buruk
  • Menjaga mulut dari ucapan yang tercela
  • Menjaga telinga dari pendengaran kotor
  • Menjaga perut dari makanan dan minuman yang diharamkan oleh agama
  • Menjaga anggota tubuh dari perbuatan yang dilarang agama

Karena banyak sekali orang yang berpuasa, namun tidak ada yang ia dapatkan kecuali lapar dan dahaga. Hal ini karena mereka tidak menjaga diri dari perbuatan maksiyat. Sebagaimana sabda Rasulullah saw.

 

كَمْ مِنْ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلَّا الْجُوْع وَالْعَطْش

Artinya, “Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan sesuatu dari puasanya kecuali rasa lapar dan dahaga” (HR An-Nasa’i).

 

Kita kadangkala masih sering menyia nyiakan waktu kita dalam perkara yang mengurangi iman. Kita sering berpaling dari keberuntungan dan justru mencari kesengsaraan. apakah kita rela. Jika kita dijauhkan dari rahmat Allah swt apakah kita akan menukar keberutungan dengan kesengsaraan. cobalah kita bedakan antara perkara yang akan sirna dan yang kekal, niscaya kita akan melihat sebuah perbedaan yang sangat jelas. Akan tetapi perbedaan itu tak akan lagi terlihat bagi mata yang masih buta dan telingan yang masih tuli.

Semoga di bulan Romadhon ini kita dijauhkan dari perbuatan maksiat dan tetap mendapatkan ridho dari Allah swt. Aamiin yaa robbal alamin.